Biografi Syaikh Arif

Syaikh Arif
Rasno Mohamad Arif atau yang kini sering di panggil Syaikh Arif merupakan keturunan dari Bapak Dasirun dan Ibu Sawilah, kedua orangtuanya tersebut merupakan seorang buruh tani di sebuah kampung di kota Banyumas, anak kedua dari empat bersaudara ini sejak kecil sudah sering jauh dari orangtuanya, namun semangat untuk mengaji di kampung saat itu tidak pernah surut bahkan figur pendakwah sudah muncul sejak masih anak-anak, saat usianya baru menginjak 12 tahun ia telah keliling ke beberapa rumah di kampung untuk mengajari nenek-nenek dan kakek-kakek yang baru mempelajari syariat Islam seperti belajar sholat dan sebagainya, disamping beliau sambil mengaji ke beberapa gurunya.
Rupanya semangat ngaji di usia kanak-kanaknya sempat terhambat karena pada usia 14 tahun ia mulai memberanikan diri untuk pergi ke kota Bandung guna mencari pekerjaan agar dapat meringankan beban orantua juga untuk menambah pengetahuan, berbagai pekerjaan telah ia geluti mulai dari menjadi karyawan disebuah distributor onderdil, toko dan bahkan menjadi pembantu rumahtangga pun pernah dijalani, dan terkadang memulai usaha kecil-kecilan dengan menjual keripik singkong, baso, kaligrafi, boneka dan beberapa jenis perdagangan lainnya, hingga pada suatu hari ia mendirikan sebuah perusahaan perdagangan umum dan jasa. 
Tidak seperti perantau pada umumnya yang hanya fokus pada pekerjaan, disetiap sela-sela waktunya Syaikh Arif terus menimba ilmu agama, ekonomi, keterampilan dan sebagainya, juga sempat tabarukan pada beberapa Thoriqoh Mu'tabaroh, adapun untuk praktek kesufi-an ia di bimbing langsung oleh Mbah Wali Misbachudin dengan mengikuti beberapa riyadhoh, selain itu juga mengambil berkah ke beberapa ulama tashowuf lainnya.
Sebagai santri yang haus ilmu iapun pernah ngalong ke PP Hidayatul Mubtadi'ien yang di asuh oleh Kyai Mohamad Tahrir Ubaidillah untuk mengikuti beberapa kajian diantaranya Ihya Ulumuddin, Al Adzkar, Tafsir & Istighotsah/Mujahadah. 
Adapun dalam sebagian keilmuan lainnya ia sempat di asuh oleh KH. Buya Royanudin baik ilmu ruhani maupun strategi dakwah dan politik islam. 
Pernah juga menjalani riyadhoh (kholwat) selama 3 hari 3 malam di sebuah masjid yang di bimbing oleh Ust Soleh Amrulloh setelah selesai menjalani puasa selama 70 hari dengan kemauan sendiri.
Sementara dalam thoriqoh Naqsyabandiyah yang merupakan thoriqoh Mu'tabaroh ia mengambil ijasah sanad & talkin dari KH. Qori Ahmad Syahid, Syaikh Hisyam Al Kabbani & Syaikh Musthofa Al Haqqani, hingga pada suatu malam ia bermimpi didatangi oleh Syaikh Hisyam Al Kabbani yang dalam mimpi tersebut ia diperintahkan untuk khidmah pada Thoriqoh Naqsyabandiyah Aliyah dan diberi izin sebagai mursyid bagi santri-santrinya. 
Ia juga mendapat ijasah berbagai amalan (riyadhoh dzikir) dari beberapa ulama lainnya seperti KH. Abdussalam yang merupakan mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah Al Kholidiyah khususnya ijasah kitab Al Adzkar.
Juga mendapat ijasah Rotib Al Athos dari Al Habib Abdullah Munzib Al Athos (Yaman), dan  mendapat beberapa amaliah dari Al Habib Muhamad bin Ali Alydrus yang merupakan pendiri Gabungan Pecinta Rosulullah SAW yang berpusat di cileunyi.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Biografi singkat ini disalin dari catatan pribadinya Syaikh Arif, yang bertujuan untuk lebih mengenal perjalanan beliau, dan masih banyak yang belum beliau sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat bagi para ikhwan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar